Sabtu, 11 Juni 2016

TEOREMA DIVERGENSI



TEOREMA  DIVERGENSI

Teorema divergensi menghubungkan integral luasan pada permukaan yang menutupi volume dengan interal lipat tiga pada volume tertutup. Lebih rincinya lagi, akan dijelaskan berikut ini.

Ambillah  S  suatu  luas  tertutup   dan  menutupi  volume  V. Normal  dari  S  diambil  normal  pada  permukaan  yang  mengarah  keluar;  ditentukan  sebagai  normal  positif  dan  dimisalkan  bahwa  normal  positif  ini membentuk  sudut  a, b,g  dengan  sumbu-sumbu  positif   x, y  dan  z. Normal  ditulis  dalam  vector  adalah
  n= cos  a i + cos  b j + cos  g k.
Suatu  vector  A = A1i + A2 j + A3 k   bersifat  A1, A2. A3  kontinu  bernilai  tunggal  dan  mempunyai  turunan  parsial  yang  kontinu  di  daerah  tersebut.

Maka  teori  divergensi  mengatakan  bahwa  integral  luas  dari  komponen  normal  suatu  vector  A  meliputi  suatu  luas  tertutup  sama  dengan  integral  dari  divergensi  A  terhadap  volume  yang  ditutupi  oleh  luas  tersebut. Teore  divergensi  disebut  pula  Teori  Gauss.  Secara  rumus  ditulis.
 


Teorema ini menyatakan bahwa divergensi total dari A melalui volume V sama dengan fluks net dari A melalui permukaan S.
 

pengukuran

 PENGUKURAN
Dalam setiap pengukuran baik panjang, massa sebuah benda dan sebagainya diperlukaan alat ukur. Untuk mengukur panjang benda kita mengenal alat ukur panjang, seperti mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Alat pengukur massa yaitu neraca Alat ukur yang paling umum adalah mistar, dimana mistar mempunyai skala terkecil 1 mm dengan batas ketelitian 0,5 mm atau setengah  dari nilai skala terkecilnya. Penggunaan alat ukur  panjang sendiri harus disesuaikan dengan benda yang akan diukur.
  a.    Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur diameter, dimensi luar suatu benda, dan diameter dalam suatu benda. Jangka sorong memiliki 2 bagian, yaitu rahang tetap yang fungsinya sebagai tempat skala tetap yang tidak dapat digerakkan letaknya, dan rahang sorong yang fungsinya sebagai tempat skala nonius dan dapat digeser-geser letaknya untuk menyesuaikan dan mengukur benda. Jangka sorong ini dapat mengukur dengan ketelitian hingga 0,1 mm.
Selain jangka sorong ada alat yang lebih teliti dari jangka sorong yaitu micrometer sekrup.
b.    Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan benda yang tipis, panjang benda yang kecil, dan dimensi luar benda yang kecil. Mikrometer skrup memiliki 3 bagian, yaitu selubung utama yang fungsinya sebagai tempat skala utama yang akan menunjukkan berapa hasil pengukuran dan bagian ini sifatnya tetap dan tidak dapat digeser-geser, lalu selubung luar yang fungsinya sebagai skala nonius yang dapat diputar-putar untuk menggerakkan selubung ulir supaya dapat menyesuaikan dengan benda yang diukur, dan selubung ulir yang fungsinya sebagai bagian yang dapat digerakkan dengan cara memutar-mutar selubung luar sehingga dapat menyesuaikan dengan bentuk benda yang diukur. Mikrometer skrup ini dapat mengukur dengan ketelitian hingga 0,01 mm.
    c.   Neraca Ohauss
Pengukuran massa banyak di lakukan dengan menggunakan neraca atau timbangan yang bekerja atas dasar prinsi tuas. Jenis neraca yang umum digunakan di laboratorium antara lain neraca ohauss, neraca emas, dan sebagainya. Jenis neraca lain adalah neraca lengan dengan beban geser.
Neraca Ohauss Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram.Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram. Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan memutar tombol kalibrasi pada ujung neraca ohauss sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung lengan tepat pada garis kesetimbangan , namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya terletak tepat pada angka nol di masing-masing lengan(Musthofa Abi Hamid,2009).